Pertunjukan Air Mancur Sri Baduga: Sebuah Manifestasi Budaya dan Harapan Masyarakat

Darangdan,Purwakarta-Dalam perspektif budaya tradisi, pertunjukan Air Mancur Sri Baduga bukan sekadar tontonan, melainkan representasi dari nilai-nilai luhur yang telah mengakar dalam masyarakat Purwakarta. Budaya tradisi selalu memiliki ruang bagi ritual, simbol, dan ekspresi kebersamaan yang mempererat ikatan sosial.

Jika kita melihat sejarah seni dan budaya Nusantara, setiap transisi kepemimpinan selalu diiringi dengan upacara adat dan pertunjukan seni yang bertujuan bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bentuk doa dan harapan masyarakat kepada pemimpin baru. Pertunjukan ini menjadi medium komunikasi antara rakyat dan pemimpinnya, di mana seni berperan sebagai perekat sosial serta penguat identitas daerah.

Di tengah arus modernisasi, pelestarian seni dan budaya lokal seperti ini menjadi penting agar generasi muda tetap mengenal dan bangga terhadap warisan budayanya. Air Mancur Sri Baduga, yang memiliki unsur seni, air, cahaya, dan musik tradisional, adalah bentuk adaptasi budaya yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi dalam format yang lebih modern.

Efisiensi anggaran tentu menjadi hal yang perlu diperhatikan, tetapi dalam perspektif kebudayaan, investasi pada seni dan tradisi memiliki dampak jangka panjang terhadap identitas dan kebanggaan masyarakat. Sebab, budaya yang lestari akan melahirkan karakter daerah yang kuat dan menarik bagi wisatawan, membuka peluang ekonomi bagi pelaku seni, UMKM, dan sektor lainnya.

Menurut Kang Yosi Sebagai pelestari seni budaya tradisi Domyak, kita tentu berharap bahwa setiap pertunjukan dan kegiatan budaya tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat jati diri dan kebersamaan masyarakat dalam menyongsong masa depan cita cita menjadikan purwakarta istimewa. 

yosinaga/Gerak tradisi jiwa budaya